Saturday, 4 February 2017

Resep Buntut Bakar Madu Mudah Dengan Bumbu Sederhana

Buntut Sapi Bakar Madu
Berangkat dari usilnya si otak iseng saya. Kali ini saya coba yang baru (buat saya). Buntut sapi memang sering di buat masakan sop oleh istri, dan sangat disukai oleh semua anggota keluarga. Tapi karena hoby bakar-bakaran, ide saya adalah membuat buntut sapi bakar.

Baiklah, berikut ini saya akan tulis Resep Buntut Bakar Madu.

Bahan-bahan:

  • 500 gr buntut sapi
  • 1 batang serai memarkan
  • 2 lembar daun jeruk
  • 1 liter air
  • 2 ruas jahe memarkan
Bumbu yang dihaluskan:
  • 3 siung bawang merah
  • 3 siung bawang putih
  • 1 sdt ketumbar bubuk
  • 1 sdt merica bubuk
  • garam secukupnya
  • 20 gram gula merah
Bumbu celupan:
  • 4 sdm kecap manis
  • 4 sdm madu
  • air jeruk dari perasan 1 buah jeruk lemon kecil/jeruk nipis
Cara membuat:
  1. Tumis bumbu halus hingga matang
  2. Masukan buntut sapi yang sudah dibersihkan
  3. Tambahkan serai, daun jeruk dan jahe. Aduk hingga rata.
  4. Masukan air sampai buntut sapi terendam, tunggu hingga matang atau sampai air menyusut.
  5. Setelah matang angkat dan celupkan ke bumbu celupan kemudian bakar dengan bara arang hingga warna coklat kehitaman.
  6. Daaaannn buntut sapi bakar madu siap dihidangkan.
Demikian resep yang telah saya praktekan. 
Silahkan dicoba!!!!

(yanbuset)

Wednesday, 1 February 2017

Membuat Alkohol Berbahan Dasar Gula

Disclaimer: alkohol yang akan dibahas adalah ethanol, yang biasa disebut dengan alkohol, maka saya menggunakan kata alkohol. Tujuan penulisan ini untuk tujuan ilmiah semata. Penulis tidak bertanggungjawab atas penyalahgunaan.


Gula sebagai material yang dapat menghasilkan glukosa bisa dijadikan bahan dasar pembuatan aklohol. Kenapa saya memilih gula? Pertama, gula adalah bahan makanan yang relatif aman dijadikan alkohol dibandingkan alkohol yang berbahan dasar ubi kayu atau singkong yang diyakini dapat memproduksi methanol sangat tinggi yang sangat berbahaya bagi jiwa. Kedua, gula mudah didapat. Jika dipandang dari sudut ekonomi jelas gula sangat tidak ekonomis karena bahan gula relatif mahal.

Untuk merubah gula menjadi alkohol diperlukan ragi sebagai fermentan. Ragi yang saya gunakan adalah ragi roti yang banyak tersedia di pasaran seperti Fer**pan. Cara kerja ragi untuk menghasilkan alkohol jika digambarkan adalah, untuk tetap hidup ragi memakan gula, seperti mahluk hidup lainnya ragi juga mengalami metabolisme dan berkeringat, nah….keringat ragi tersebutlah yang sering kita sebut dengan alkohol. Untuk jenis ragi roti hanya mampu menghasilkan alkohol sekitar 15% dalam air. Tidak bisa lebih dari itu, karena ragi sendiri akan mati keracunan alkohol.

Untuk membuat alkohol yang harus kita siapkan antara lain:

  1. Wadah fermentasi kapasitas 10 liter, bisa menggunakan panci stainless atau saya sarankan menggunakan galon air minum, yang penting wadah tersebut bisa tertutup dengan baik. Hindari menggunakan panci berbahan aluminium karena ditakutkan akan mempengaruhi hasil alkohol yang akan kita buat.
  2. Gula putih 1kg, lebih baik menggunakan gula pasar yang berwarna agak kecoklatan.
  3. Ragi roti 5gr.
  4. Air minum 7 liter.
  5. Yang terakhir mental dan kesabaran….hehehe

Langkah yang harus dilakukan adalah:

  1. Bersihkan wadah fermentasi (galon) dari kotoran yang terlihat maupun yang tidak terlihat dengan cara dicuci dan di sterilisasi menggunakan air panas.
  2. Larutkan gula dengan 1/3 bagian air minum tadi dengan cara dimasak.
  3. Setelah gula larut sempurna tuangkan larutan gula tadi kedalam sisa air yang sudah disiapkan di wadah fermentasi, tunggu hingga suhu air mendekati suhu ruangan.
  4. Aktifkan ragi dengan cara membuat 1 gelas larutan gula 1 sdm dengan air hangat, setelah larut masukan ragi dan aduk hingga rata. Tutup gelas dan tunggu ragi bereaksi. Ciri ragi aktif adalah munculnya buih/busa pada permukaan larutan.
  5. Tuangkan larutan ragi kedalam wadah fermentasi yang sudah terisi larutan gula.
  6. Tutup wadah rapat-rapat menggunakan plastic dan diikat menggunakan karet gelang pada leher galon hingga tidak bisa masuk udara dari luar, beri satu lubang pada tutup plastik menggunakan tusuk gigi atau peniti agar gas yang tercipta dari proses fermentasi bisa keluar.
  7. Ciri-ciri proses berlangsungnya fermentasi adalah dengan terlihatnya gelembung-gelembung kecil udara didalam air disertai suara mendesis. Ciri ini akan terlihat setelah 1-2 hari.
  8. Simpan di tempat yang aman dan terhindar dari sinar matahari selama kurang lebih 7 hari. Atau sampai ragi tidak bekerja lagi.

Setelah 7 hari atau ciri-ciri proses fermentasi tidak terlihat lagi, maka proses fermentasi sudah kita anggap selesai. Dan akan tercipta cairan berwarna keruh dengan endapan pada dasar wadah. Daaannnn…..selamat anda sudah bisa membuat alkohol sendiri dengan kadar 15%.

Alkohol yang masih berbentuk hasil fermentasi memang tidak sejernih dan se-khas alkohol pada umumnya yang kita jumpai di apotik. Karena masih tercampur dengan ragi. Dalam tahap ini kita harus bisa menjaga agar tidak tercemar dengan bakteri dari luar yang akan mempengaruhi kualitas.
Jika kita ingin meningkatkan kadar alkoholnya maka diperlukan proses pemurnian atau penyulingan atau distilasi.

Untuk proses distilasi akan saya jabarkan pada tulisan saya berikutnya.

(yanbuset)

Ref : http://troydaunan.blogspot.co.id/2012/02/cara-membuat-minuman-beralkohol.html

Membuat Detergent Cair Sendiri

Suatu ketika, saya melihat ada sebuah botol bekas minuman mineral dirumah, yang isinya telah berubah menjadi sesuatu yang lain. Setelah saya tanya sang manager rumah tangga yang dijabat oleh istri saya, tentang isi yang beda itu, beliau menjawab bahwa itu adalah cairan sabun pencuci piring yang didapatnya dari membeli kepada temannya dengan harga yang jauh lebih murah daripada yang bermerek dipasaran.

Oooowww jadi segitu mudahnya kah membuat sabun pencuci piring, sehingga bisa dibuat dan dipasarkan secara individu. Otak iseng saya yang agak nakal mulai melancarkan serangan dan memerintahkan batin saya untuk mencoba membuat.

Seperti biasa, rencana saya dimulai dari mencari informasi di internet, dari cara, harga sampai kemungkinan bahwa saya bisa membuatnya dengan alat-alat yang tersedia dirumah.

Setelah sekian banyak website yang saya telusuri dan saya pelajari, indra keenam saya yang bernama intuisi (wkwwkw)... menunjuk salah satu webblog yang selanjutnya menjadi referensi saya.

Menurut webblog tersebut saya harus memulai dengan menyediakan beberapa bahan, yaitu:

1. Pengental / CMC sebanyak 1,5%     Rp. 120,000/kg (food grade kata abangnya)
2. ABS / Texapone sebanyak 10%       Rp.   35,000/kg
3. STPP sebanyak 2%                          Rp.   15,000/kg
4. Soda Ash sebanyak 8%                    Rp.   10,000/kg
5. Aquadest sebanyak 78,5%               Rp.     9,000/ltr (saya pakai air aki....)
6. Pewarna secukupnya (optional)
7. Parfum secukupnya (optional)
8. Anti baktreri secukupnya (optional)

Bahan-bahan diatas diperoleh di toko kimia dekat rumah saya....(kalo mau nitip beliin boleh... tapi tambah 10% dan ongkir....hahaha)

Cara membuatnya:
1. Setelah bahan-bahan tersebut diatas didapat, timbanglah bahan tersebut sesuai dengan komposisinya yang disesuaikan dengan berapa banyak yang kita akan buat.
2. Tuangkan pengental CMC kedalam aquadest sedikit demi sedikit sambil diaduk menggunakan mixer. CMC memerlukan waktu agak lama untuk dapat tercampur. Setelah CMC tercampur, diamkan selama k.l 3 jam supaya tercampur dengan sempurna. Air yang tercampur CMC akan menjadi kental.
3. Tuangkan ABS/Texapone perlahan kedalam campuran tadi lalu mix sampai warna berubah menjadi agak putih.
4. Tuangkan STTP dan Soda Ash secara perlahan kedalam campuran tadi lalu mix sampai tercampur dengan sempurna.
5. Setelah campuran sempurna baru beri pewarna, pewangi dan anti bakteri satu persatu sambil terus diaduk.

Menurut webblog tadi, pemberian anti bakteri sebagai pengawet detergent yang kita buat katanya sampai 2 tahun..... (kira-kira habis ga 2 tahun....???)

Review--
Setelah saya praktekan sesuai dengan komposisi diatas, saya dapatkan :
1. Detergent yang saya buat terlalu kental sehingga sulit mengalir jika dituang.
2. Busa yang keluar terlalu sedikit, jika saya tambahkan larutannya kedalam cucian akan makin boros.

Untuk itu saya akan mencoba untuk mengurangi komposisi CMC dan menambah komposisi Texapon.

Demikian cara membuat detergent cair. semoga bermanfaat.

(yanbuset)

Ref :  http://resepkimiaindustri.blogspot.co.id/2015/01/cara-membuat-deterjen-cair-resep.html

Menulis Karena Sering Membaca

Saya termasuk sekian banyak pengguna internet yang sangat bergantung pada internet sebagai sumber informasi. Dari sekedar berita ringan, tips and trick, resep masakan, resep elektronika sampai resep kimia.

Internet juga membantu saya yang sangat hobi untuk mencari hal-hal baru untuk saya praktekan, mencari barang-barang yang sulit di dapat dilokasi saya tinggal, komunikasi dengan orang-orang baru, dan lain-lain. Sesuai dengan prinsip saya, ketika saya tidak bisa menjadi seorang yang ahli dalam satu hal, paling tidak saya tau banyak hal. Itu akan membuat saya menjadi terlihat "pintar"..hehehe....

Saking terbukanya dunia internet kita juga dituntut untuk lebih kritis dan selektif dalam menyikapi informasi yang tersedia. Tidak semua informasi yang kita butuhkan benar untuk kita, tidak semua informasi yang kita butuhkan juga benar menurut kita. Kita sebagai pengguna internet juga dituntut kedewasaan kita dalam menyikapi informasi itu. Apalagi mengenai informasi yang tidak benar "menurut kita", karena semua orang memiliki opini, persepsi dan prinsip yang berbeda-beda.

Berawal dari situ, ada kerinduan dalam diri saya untuk merekam semua info yang saya dapatkan di internet "juga". Supaya dapat saya buka lagi ketika saya butuhkan tanpa mencari via search engine lagi, dan mungkin juga bukan hanya saya saja yang butuh informasinya.

So....doakan saya untuk menulis yang berguna dan baik-baik saja.

(yanbuset)