Wednesday 1 February 2017

Membuat Alkohol Berbahan Dasar Gula

Disclaimer: alkohol yang akan dibahas adalah ethanol, yang biasa disebut dengan alkohol, maka saya menggunakan kata alkohol. Tujuan penulisan ini untuk tujuan ilmiah semata. Penulis tidak bertanggungjawab atas penyalahgunaan.


Gula sebagai material yang dapat menghasilkan glukosa bisa dijadikan bahan dasar pembuatan aklohol. Kenapa saya memilih gula? Pertama, gula adalah bahan makanan yang relatif aman dijadikan alkohol dibandingkan alkohol yang berbahan dasar ubi kayu atau singkong yang diyakini dapat memproduksi methanol sangat tinggi yang sangat berbahaya bagi jiwa. Kedua, gula mudah didapat. Jika dipandang dari sudut ekonomi jelas gula sangat tidak ekonomis karena bahan gula relatif mahal.

Untuk merubah gula menjadi alkohol diperlukan ragi sebagai fermentan. Ragi yang saya gunakan adalah ragi roti yang banyak tersedia di pasaran seperti Fer**pan. Cara kerja ragi untuk menghasilkan alkohol jika digambarkan adalah, untuk tetap hidup ragi memakan gula, seperti mahluk hidup lainnya ragi juga mengalami metabolisme dan berkeringat, nah….keringat ragi tersebutlah yang sering kita sebut dengan alkohol. Untuk jenis ragi roti hanya mampu menghasilkan alkohol sekitar 15% dalam air. Tidak bisa lebih dari itu, karena ragi sendiri akan mati keracunan alkohol.

Untuk membuat alkohol yang harus kita siapkan antara lain:

  1. Wadah fermentasi kapasitas 10 liter, bisa menggunakan panci stainless atau saya sarankan menggunakan galon air minum, yang penting wadah tersebut bisa tertutup dengan baik. Hindari menggunakan panci berbahan aluminium karena ditakutkan akan mempengaruhi hasil alkohol yang akan kita buat.
  2. Gula putih 1kg, lebih baik menggunakan gula pasar yang berwarna agak kecoklatan.
  3. Ragi roti 5gr.
  4. Air minum 7 liter.
  5. Yang terakhir mental dan kesabaran….hehehe

Langkah yang harus dilakukan adalah:

  1. Bersihkan wadah fermentasi (galon) dari kotoran yang terlihat maupun yang tidak terlihat dengan cara dicuci dan di sterilisasi menggunakan air panas.
  2. Larutkan gula dengan 1/3 bagian air minum tadi dengan cara dimasak.
  3. Setelah gula larut sempurna tuangkan larutan gula tadi kedalam sisa air yang sudah disiapkan di wadah fermentasi, tunggu hingga suhu air mendekati suhu ruangan.
  4. Aktifkan ragi dengan cara membuat 1 gelas larutan gula 1 sdm dengan air hangat, setelah larut masukan ragi dan aduk hingga rata. Tutup gelas dan tunggu ragi bereaksi. Ciri ragi aktif adalah munculnya buih/busa pada permukaan larutan.
  5. Tuangkan larutan ragi kedalam wadah fermentasi yang sudah terisi larutan gula.
  6. Tutup wadah rapat-rapat menggunakan plastic dan diikat menggunakan karet gelang pada leher galon hingga tidak bisa masuk udara dari luar, beri satu lubang pada tutup plastik menggunakan tusuk gigi atau peniti agar gas yang tercipta dari proses fermentasi bisa keluar.
  7. Ciri-ciri proses berlangsungnya fermentasi adalah dengan terlihatnya gelembung-gelembung kecil udara didalam air disertai suara mendesis. Ciri ini akan terlihat setelah 1-2 hari.
  8. Simpan di tempat yang aman dan terhindar dari sinar matahari selama kurang lebih 7 hari. Atau sampai ragi tidak bekerja lagi.

Setelah 7 hari atau ciri-ciri proses fermentasi tidak terlihat lagi, maka proses fermentasi sudah kita anggap selesai. Dan akan tercipta cairan berwarna keruh dengan endapan pada dasar wadah. Daaannnn…..selamat anda sudah bisa membuat alkohol sendiri dengan kadar 15%.

Alkohol yang masih berbentuk hasil fermentasi memang tidak sejernih dan se-khas alkohol pada umumnya yang kita jumpai di apotik. Karena masih tercampur dengan ragi. Dalam tahap ini kita harus bisa menjaga agar tidak tercemar dengan bakteri dari luar yang akan mempengaruhi kualitas.
Jika kita ingin meningkatkan kadar alkoholnya maka diperlukan proses pemurnian atau penyulingan atau distilasi.

Untuk proses distilasi akan saya jabarkan pada tulisan saya berikutnya.

(yanbuset)

Ref : http://troydaunan.blogspot.co.id/2012/02/cara-membuat-minuman-beralkohol.html

No comments:

Post a Comment